Thursday, December 6, 2012

Kisah Teladan 'Uzair

Pada suatu hari ketika 'Uzair memasuki kebunnya yang menghijau dengan pokok-pokok kurma dan tiba-tiba hatinya tertarik untuk memikirkan rahasia keindahan dan keajaiban alam ini. Sesudah memetik buah-buahan dia pulang dengan keledainya sambil menikmati keindahan keindahan alam sekitarnya sehingga keledai yang ditungganginya tersesat jalan. Setelah sekian lama barulah dia sadar bahwa dia telah berada disuatu daerah yang tidak dikenali oleh beliau serta sudah jauh dari negerinya sendiri. Sewaktu dia sampai ke daerah itu dilihatnya kampung itu baru saja diserbu oleh musuh-musuh sehingga menjadi hancur luluh lantah sama sekali. Dibekas runAlloh terdapat mayat-mayat manusia yang bergelimpangan yang sudah busuk serta hancur. Melihatkan pemandangan yang mengerikan itu, dia pun turun dari keledainya dengan membawa dua
keranjang buah-buahan. Manakala keledainya itu ditambat disitu, kemudian dia pun duduk bersandar pada dinding sebuah rumah yang sudah runtuh untuk melepaskan penatnya. Pada saat itu, pikirannya mula memikirkan mayat manusia yang sudah busuk itu. "Bagaimana orang-orang yang sudah mati dan hancur itu akan dihidupkan oleh Alloh kembali di negeri akhirat?" begitulah pertanyaan yang datang berulang-ulang dan tidak terjawab olehnya, sehingga dia menjadi lemah dan kemudian terus tertidur. Dalam tidur itu, dia seakan-akan bertemu dengan semua arwah (roh-roh) orang-orang yang sudah meninggal itu. Tidurnya amat luar biasa sekali, bukan hanya sejam atau semalam, tetapi dia telah tidur terus-menerus tanpa bangun-bangun selama seratus tahun lamanya. Dalam masa dia tertidur itu, keadaan di sekitarnya sudah ramai dengan masyarakat yang baru baru, rumah serta bangunan-bangunan banyak yang telah didirikan. Dalam masa seratus tahun itu, segala-galanya sudah berubah, manakala 'Uzair tetap terus tidur tersandar di dinding buruk itu menjadi jasad (tubuh) yang tidak bernyawa lagi. Dagingnya sudah hancur dan tulang belulangnya sudah hancur lebur berderai. Kemudian jasad 'Uzair yang telah mati, daging dan tulangnya yang sudah hancur itu disusun kembali oleh Allah pada bahagiannya masing-masing lalu ditiupkan ruhnya. Dan ketika itu juga 'Uzair hidup kembali seperti dahulu.'Uzair terus berdiri seperti orang yang bangun dari tidur lantas dia mencari
keledai dan buah-buahannya di dalam keranjang dahulu. Tidak berapa lama kemudian, turunlah beberapa malaikat seraya bertanya,
"Tahukah engkau ya 'Uzair berapa lama engkau tidur?"
Tanpa berfikir panjang 'Uzair menjawab, "Saya tertidur sehari dua ataupun
setengah hari."
Lalu malaikat pun berkata kepadanya, "Bahawa engkau terdampar di sini
genap seratus tahun lamanya. Disinilah engkau berbaring, berhujan dan
berpanas matahari, kadang-kadang ditiup badai dan berhawa sejuk dan juga
panas terik. Dalam masa yang begitu panjang, makanan engkau tetap baik
keadaannya. Tetapi coba lihat keadaan keledai itu, dia sendiri pun sudah
hancur dan dagingnya sudah busuk."
Berkata malaikat lagi, "Lihatlah dan perhatikanlah sungguh-sungguh.
Demikianlah kekuasaan Allah. Allah dapat menghidupkan kembali orang yang
sudah mati dan mengembalikan jasad-jasad yang sudah hancur lebur dan
dengan semudah itu pulalah Alloh akan membangkitkan semua manusia
yang sudah mati itu nanti di akhirat untuk diperiksa dan diadili segala
perbuatannya. Hal ini diperlihatkan oleh Alloh kepada engkau supaya iman
engkau tetap dan engkau sendiri dapat menjadi bukti kepada manusia lain, supaya engkau dan manusia yang lainnya tidak berperasangka dan ragu-ragu
lagi tentang apa yang diterangkan Alloh tentang akhirat itu."
Setelah 'Uzair melihat makanan dan keledainya yang sudah hancur itu, maka
'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahawa Alloh itu adalah berkuasa
keatas tiap-tiap sesuatu." Tiba-tiba keledai yang sudah hancur  itu
dilihatnya mulai dikumpulkan daging dan tulangnya. Dan akhirnya menjadi
seperti sediakala, keledai itupun hidup kembali bergerak-gerak dan berdiri sebagaimana sebelum mati. Maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa
Allah berkuasa di atas segala-galanya." Lalu dia pun terus mengambil
keledainya dahulu dan terus menunggangnya pulang ke rumahnya dahulu
dengan mencari-cari jalan yang sukar untuk dikenali. Dilihatnya semua telah berubah. Dia coba mengingati apa yang pernah dilihatnya seratus tahun dahulu. Setelah menempuh berbagai kesulitan, akhirnya dia pun sampai ke rumahnya. Pada saat dia sampai di situ, dia mendapati rumahnya sudah
pun rusak di mana semua dinding rumahnya telah habis runtuh. Pada waktu ia  memandang keadaan sekeliling rumahnya, dia melihat seorang
perempuan tua, lantas dia pun bertanya, "Inikah rumah engkau 'Uzair?"
"Ya," jawab perempuan itu. "Inilah rumah 'Uzair dahulu, tetapi 'Uzair telah
lama pergi dan tidak didengar berita tentangnya lagi sehingga semua orang
pun lupa padanya dan saya sendiri tidak pernah menyebut namanya selain
kali ini saja." Kata perempuan itu sambil menitiskan airmata.
'Sayalah 'Uzair," jawab 'Uzair dengan pantas. "Saya telah dimatikan oleh
Alloh seratus tahun dulu dan sekarang saya sudah dihidupkan oleh Allah
kembali."
Perempuan tua itu terkejut seakan-akan tidak percaya, lalu dia pun berkata,
"'Uzair itu adalah seorang yang paling soleh, doanya selalu dimakbulkan oleh
Alloh dan telah banyak jasanya di dalam menyembuhkan orang yang sakit." Sambungnya lagi, "Saya ini adalah hambanya sendiri, badan saya telah
tua dan lemah, mata saya telah pun buta karena selalu menangis
mengingat 'Uzair. Kalaulah engkau ini 'Uzair maka cobalah engkau doakan
kepada Alloh suaya mata saya melihat kembali dan dapat melihat engkau."
"Uzair pun membuka kedua belah tangannya ke langit lalu berdoa kepada Alloh. Tiba-tiba mata orang rua itupun terbuka dan dapat melihat dengan
lebih terang lagi. Tubuhnya yang tua dan lemah itu kembali kuat seakan-akan
kembali muda. Setelah merenung wajah 'Uzair dia pun berkata, "Benar,
engkaulah 'Uzair. Saya masih ingat." Hambanya itu terus mencium tangan 'Uzair
lalu keduanya pergi mendapatkan keramaian, bangsa Israil. 'Uzair
memperkenalkan dirinya bahwa dialah 'Uzair yang pernah hidup di kampung
itu lebih seratus tahun yang lalu.
Berita itu bukan saja mengejutkan Bani Israil pada saat itu, tetapi ada juga meragukan
dan ada yang tidak percaya kepadanya. Walau bagaimanapun berita itu
menarik perhatian semua orang yang hidup ketika itu. Karena itu mereka
ingin menguji kebenaran 'Uzair. Kemudian datanglah anak kandungnya
sendiri seraya bertanya, "Saya masih ingat bahawa bapaksaya mempunyai
tanda di punggungnya. Cobalah periksa tanda itu. Kalau ada benarlah dia
'Uzair."
Tanda itu memang ada pada 'Uzair, lalu percayalah sebagian daripada
mereka. Akan tetapi sebagian lagi maukan bukti yang lebih nyata, maka
mereka berkata kepada 'Uzair, "Bahawa sejak penyerbuan Nebukadnezar ke
atas bangsa dan  negara Israil dan setelah tentera tersebut membakar kitab
suci Taurat, maka tiadalah seorang pun bani Israil yang hafal isi Taurat
kecuali 'Uzair saja. Kalau benarlah engkau Uzair, cobalah engkau sebutkan isi
Taurat dengan benar."
'Uzair pun membaca isi Taurat itu satu persatu dengan fasih dan lancar serta
tidak salah walaupun sedikit. Mendengarkan itu barulah mereka percaya
bahawa sungguh benar itulah 'Uzair. Ketika itu, semua bangsa Israil
pun percaya bahwa dialah 'Uzair yang telah mati dan dihidupkan kembali oleh
Alloh. Banyak di antara mereka yang bersalam dan mencium tangan 'Uzair
serta meminta nasihat dan panduan daripadanya. Tetapi sebahagian
daripada kaum Yahudi yang bodoh menganggap 'Uzair sebagai anak Alloh. Maha Suci Allah tidak mempunyai anak samada 'Uzair maupun Isa
karena semua makhluk adalah kepunyaan-Nya belaka. Janganlah kita waswas
tentang kekuasaan Allah, maka hendaklah dia pikir siapakah yang
menciptakan dirinya itu. Adalah mustahil sesuatu benda itu terjadi dengan
sendirinya tanpa ada yang menciptakan. Kalau masih ada orang yang ragu-ragu
tentang kekuasaan Allah, obatnya hanya satu saja, hendaklah dia
membaca dan memahami al-Qur'an, was-was terhadap kekuasaan Allah itu
hanya datangnya dari syaitan.

No comments:

Post a Comment