BELANDA Sabtu (06/04/13) Rolf Ferris yang digelari Syaikh Rafiq Ahmad Ferris, yang berusia 73 tahun sebelumnya memeluk agama Kristen dan memeluk Islam di usia muda, berkata, “Islam menggantikan kekosongan rohani yang dialami oleh barat setelah gereja mundur”.
Syaikh Rafiq menambahkan, ia merasakan kekosongan rohani yang tidak diisi oleh keluarga, gereja ata musik yang membuat ia tenar. Akan tetapi, sikap open dengan dan interaksi sosial serta kebingan jiwa adalah faktor yang mendorong Rolf masuk Islam.
Islam Mengisi kekosongan Rohani
Ia menunjukkan bahwa gereja tidak lagi mengisi agama sebagaimana kondisi 70% orang-orang Belanda. Rolf Ferris ikut berpartisipasi dalam Forum Nasional untuk Muslimin yang baru yang diadakan setiap tahun di Belanda, di mana muslim Belanda yang lama share pengalaman dengan muslim Belanda yang baru masuk Islam.
Ketika ditanya mengenai hubungan pertama ia masuk Islam, ia menjawab bahwa ia pertama pertama hidup di dunia musik yang ramai di Afrika Selatan. Kemudian ia berkenalan dengan grup band muslim anti-rasis.
Ia menuturkan bahwa kebaikan dalam interaksi yang ia dapatkan di Negara-negara muslim yang ia kunjungi pada tahun 60an, membuat ia mencari dan mengenal lebih dalam tentang Islam.
“Saya sampai di Kairo larut malam dan saya tidak menemukan tempat berlindung. Seseorang menunjukkanku ke masjid yang dekat. Saya tidur di sana dan tidak ada seorang pun yang bertanya :kamu muslim atau kafir? Kamu shalat atau tidak? Bahkan semua orang berusaha memberikan pelayanan tanpa imbalan” kenang pria Belanda usia 73 tahun itu.
Ferris menambahkan, setelah memeluk Islam ia mulai memperdalan studi tentang Islamselama tahun 70an di ma’ad-ma’had dan universitas dunia Islam. Ia berpindah dari Fez ke Kairo, lalu ke Mekkah dank e Madinah hingga ia dijuluki Syaikh.
Orang-orang Belanda Berbondong-bondong masuk Islam Meski Pencitraan Buruk Terhadap Islam
Di tengah pemburukan citra Islam dan kampanye anti Islam, Ferris berkata “Tapi meski distorsi yang sistematis dan kadang-kadang spontan terhadap Islam, gambaran yang buruk yang dikaitkan dengan muslim, sebagian peristiwa yang disaksikan dunia pada awal millennium ini seperti tragedi 11 September di Amerika, metian van Gogh dan lain-lain, tidak mengurangi orang-orang Eropa untuk memeluk Islam, karena greja menjauh dari kehidupan manusia. Sedangkan kaitan muslimin dengan masjid adalah yang merepresentasikan alternative yang mengisi kekosongan spiritual, yang dialami mayoritas orang barat dan Belanda.
Syaikh Rafiq bekerja sebagai Imam masjid di Belanda, Pembina di Devisi Bimbingan di Universitas Islam Rotterdam dan konsultan di kotamadya, yang memenuhi syarat untuk memainkan peran penting untuk menyampaikan risalah Islam yang hilang yang dibutuhkan oleh orang-orang Eropa.[usamah/imo]
Sumber : Voa-Islam.com
No comments:
Post a Comment